Berhenti Berarti Mati

>> Senin, 29 Desember 2008

Berhenti berarti mati, begitulah yang penulis pahami ketika menyaksikan fenomena di dunia ini. Tidak hanya ayat kauniyah saja yang menjadi penguat akan kesimpulan ini. Pun, hal ini tersirat di dalam ayat quraniyah.
Ketika air berhenti bergerak berarti akan rusak dan menjadi sumber penyakit. Dari genangan air akan menjadi tempat yang nyaman sekali untuk bertelur nyamuk atau bakteri lainnya. Terlebih lagi nyamuk penyebar malaria aides aighepty. Yang konon nyamuk ini telah merenggut puluhan nyawa tanpa dapat tertolong.

Belum lagi air sumur yang tidak pernah diambil dan dimanfaatkan. Air di dalam sumur tersebut hanya akan menjadi keruh dan kurang sehat. Berbeda dengan sumur yang setiap hari diambil dan dimanfaatkan. Kejernihan, kesehatan, dan kesuciannya tidak perlu dipertanyakan lagi.

Selain itu dalam ilmu fiqh, tidak diperbolehkan buang air –baik besar atau kecil- di air yang menggenang. Air yang mengalirpun hukum yang berbeda pula. Walaupun terkena najis asalkan mengalir, dapat digunakan untuk bersuci. Suci dan mensucikan.

Melihat fenomena lainnya adalah pergantian malam dan siang. Bayangkan apabila bumi tidak bergerak, negeri yang terkena matahari akan kepanasan dan bisa jadi akan lumat terkena panasnya yang sangat. Belum lagi negeri yang tidak tersinari, mereka akan mati membeku karena dingin yang tak terusir kecuali dengan sinar dan panasnya.

Perputaran matahari pula yang mengatur manusia dalam bekerja. Allah menjadikan siang untuk mencari karunia-Nya dan Dia menjadikan malam untuk hamba-Nya melepas lelah setelah seharian bekerja. Sehingga dengan tidak berhentinya matahari dan bumi, terjadi keseimbangan dalam kehidupan ini. Semuanya sesuai dengan aturan dan kehendak-Nya. Masing-masing beredar sesuai dengan garis edarnya sehingga tercipta keteraturan.

Begitu juga manusia. Mereka yang mau bergeraklah yang akan mendapatkan kemajuan dalam kehidupannya. Tidaklah kemajuan diperoleh dengan berleha-leha dan tanpa usaha nyata. Tidak hanya urusan dunia saja, namun urusan akhirat juga. Dunia terus mengalami perubahan, hanya perubahan itulah yang tetap. Mereka yang terus mau bergerak majulah yang tak akan terlindas oleh kemajuan zaman.

Sedangkan orang-orang yang hanya berdiam diri, dan tidak mau melakukan perubahan akan dengan sendirinya tersingkir dari persaingan dan eliminasi kehidupan. Hidup adalah ujian, siapakah yang terbaik amalnya dialah yang berhak mendapat Jannah-Nya kelak.

Tubuh yang tidak pernah digunakan bergerak ataupun olahraga akan lebih rawan penyakit daripada tubuh yang rutin latihan. Otak yang biasa digunakan berfikir lebih cerdas daripada otak yang diam saja. Darah yang tersumbat dan tak mengalir lancar hanya mendatangkan penyakit. Jantung yang tak berdenyut berarti telah mati. Kotoran dan kencing yang tidak dikeluarkan hanya mengundang sakit. Bahkan orang yang tidak dapat mengeluarkan kentut pun hanya menyiksa dirinya.

Itulah sedikit fenomena yang mungkin dapat kita jadikan renungan buat kita bersama.

0 komentar:

Arrahmah.Com - Technology

Arrahmah.Com - International

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP