What The Meaning of The Name

>> Sabtu, 21 Februari 2009

“What’s the meaning of the name”
Itulah sebuah pertanyaan masyhur dalam salah satu drama klasik William Shakespeare, seorang sastrawan dan penulis skenario drama yang sangat dikagumi oleh pecinta seni teater seluruh dunia. Berbeda dengan Hellen Keller, seorang cendikiawati penyandang cacat ganda, tuna netra, tuna rungu, dan tuna wicara. Dia mengalami sendiri betapa penting dan berartinya sebuah nama. Dalam “Everything Has a Name”, ia menulis betapa cakrawala pemikirannya menjadi terbuka saat menyadari bahwa segala sesuatu ada namanya. Lantas bagaimanakah islam nama bagi anak?

Ketika anak terlahir ke dunia maka dia memiliki hak-hak yang harus ditunaikan oleh orangtuanya. Salah satunya adalah diberi nama yang baik. Pemberian nama tersebut disunahkan untuk dilakukan pada hari ketujuh dari kelahirannya. Hal ini berdasar sabda Rasulullah  : “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih pada hari ketujuh, kemudian dicukur rambutnya, dan diberi nama.”
Sesungguhnya nama-nama yang baik akan terpatri dalam jiwa sang anak sejak pertama kali mendengarnya. Dan dengannyalah kelak dia akan dipanggil di hari kiamat. Oleh karenanya Rasulullah  memerintahkan untuk memperbagus nama. Hal ini sebagaimana yang beliau sabdakan :
إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَ أَسْمَاءِ آبَائِكُمْ, فَأَحْسِنُوْا أَسْمَائَكُمْ
“Sesungguhnya kalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama kalian sendiri dan nama-nama ayah kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian.”
Selain itu, pemberikan nama anak dengan nama-nama yang baik merupakan salah satu syiar islam. Adalah bangsa Arab dahulu memberikan nama anak-anak mereka dengan nama-nama sesembahan mereka. Maka, ketika Allah  mengutus nabi untuk menegakkan pilar-pilar tauhid maka beliau juga mengatur pemberian nama sedemikiaan rupa. Di dalam salah satu sabdanya Rasulullah  mengajarkan kepada umatnya nama yang dicintai Allah. Beliau bersabda:
أَحَبُّ اْلأَسْمَاءِ إِلىَ اللهِ تَعَالىَ عَبْدُ اللهِ وَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ
“Nama yang paling dicintai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman”.
Begitu bersemangatnya para shahabat mengamalkan hadits ini sehingga Ibnu Shalah mencatat sekitar 220 orang shahabat yang memiliki Abdullah. Sedangkan Iraqi mengatakan bahwa jumlah keseluruhannya mencapai 300 orang.
Sayangnya tidak banyak orangtua mengetahui hal ini. Satu fenomena di masyarakat, banyak orangtua yang memberi nama dengan seadanya. Kadang mereka mengaitkan dengan hari kelahiran, bulan kelahiran, atau tahun kelahiran. Bahkan ada juga orangtua memberi nama anaknya dengan apa yang terbersit dalam benaknya.
Seringkali pula orangtua memberikan nama dengan nama yang sering berlaku di masyarakat, yang lagi ngetren, atau yang kelihatan kearab-araban. Walaupun nama yang diberikan tidak memiliki makna yang jelas bahkan menyalahi syar’i.

0 komentar:

Arrahmah.Com - Technology

Arrahmah.Com - International

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP