SIFAT DAN AKHLAK RASULULLAH

>> Selasa, 23 Juni 2009

Rasulullah n merupakan sosok yang sempurna baik secara fisik ataupun akhlak beliau. Tak cukup kata-kata untuk menggambarkan kepribadian beliau. Semua hati akan mengagungkan dan menyanjung beliau. Orang yang hidup berdekatan dengan beliau pasti akan mencintai beliau, tidak peduli apa pun yang akan menimpa mereka. Berikut ini kami paparkan ringkasan tentang sifat dan akhlak beliau.
Fisik
Rambutnya hitam, tidak kaku, dan tidak pula keriting, rambutnya lebat. Pada awalnya beliau biasa menggeraikan rambutnya karena kecintaaan beliau mengikuti Ahli Kitab, tapi dikemudian hari beliau membelah rambutnya.
Kedua matanya lebar dan tidak banyak tumpukan dagingnya, sangat hitam, bulu matanya panjang, jelita, memakai celak mata, alisnya tipis, memanjang, dan bersambung.
Wajahnya berseri-seri dan bula, seakan-akan wajah beliau adalah sepotong rembulan. Bahkan shahabat Ar-Rubayyi' binti Mu'awwidz berkata, "Saat melihat beliau, seakan-akan aku sedang melihat matahari yang sedang terbit". Keningnya lebar, kedua pipinya lembut dan empuk. Hidungnya indah.
Ibnul Abbas berkata, "Ada celah di antara gigi-gigi serinya. Jika sedang berbicara, terlihat ada semacam cahaya yang memancar dari gigi-gigi seri itu.
Lehernya jenjang seperti leher boneka yang terbuat dari perak yang mengkilat. Dari leher depannya hingga ke pusarnya melajur seperti tongkat.
Mulutnya indah dan lebar, jenggotnya lebat,
Bahunya bidang, bulu dadanya lembut, tidak ada bulu-bulu di badan. Di antara kedua bahunya ada cincin nubuwah, yaitu cincin para nabi. Cincin tersebut seperti telur burung merpati.
Telapak tangannya lebar. Warna kulitnya elok, tidak putik sopak dan tidak terlalu coklat. Kepalannya kuat namun sangat lembut dan lebih halus daripada kain sutra. Tangan beliau lebih dingin dari pada es dan lebih harum daripada aroma minyak kasturi. Kedua lengannya halus dan lembut.
Butir-butir keringatnya seperti mutiara dan keringatnya lebih harum daripada minyak wangi. Jabir berkata: "Tidaklah beliau melewati suatu jalan lalu seseorang membuntutinya, melainkan dia bisa mengetahui bahwa beliau telah lewat, dari keharuman bau keringatnya."
Perawakan sangatlah ideal. Tidak merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya kecil, elok dan tampan. Mata yang memandangnya tidak lolos karena perawakannya yang pendek dan tidak sebal karena perawakannya yang tinggi. Beliau bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek. Persendian-persendiannya yangpokok besar.
Telapak kakinya tebal. Jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di jalanan yang menurun, jika menoleh seluruh badannya ikut menoleh. Abu Hurairah berkata, "Tidak pernah kulihat sesuatu yang lebih bagus daripada diri Rasulullah n. Seakan-akan matahari berjalan di wajahnya dan tidak pernah kulihat seseorang ynag jalannya lebih cepat daripada rasulullah n. seakan-akan tanah menjadi landai bagi beliau. Kami sudah berusaha mencurahkan kekuatan, tetapi seakan-akan beliau tidak peduli.

Kesempurnaan Jiwa dan Akhlak beliau
Nabi n berbeda dengan yang lain karena kefasihan bicaranya, kejelasan ucapannya, lancar, jernih kata-katanya, jelas pengucapan dan maknanya, sedikit ditahan, serta disisipi kata-kata yang luas maknanya. Beliau mengetahui logat-loga bangsa Arab, berbicara dengan setiap kabilah arab menurut loga masing-masing, berdialog dengan mereka menurut bahasa masing-masing. Ada kekuatan pola bahasa Badui yang cadas berhimpun pada dirinya. Begitu pula kejernihan dan kejelasan cara bicara orang yang sudah beradab, berkat kekuatan yang datang dari ilahi dan dilantarkan lewat wahyu.
Beliau adalah orang yang lembut, murah hati, mampu menguasai diri, suka memaafkan saat memegang kekuasaan dan sabar saat ditekan.
Beliau tidak membalas untuk dirinya sendiri kecuali jika ada pelanggaran terhadap kehormatan Allah, lalu dia membalas karena Allah. Beliau adalah orang yang paling tidak mudah marah dan paling cepat ridha.
Di antara sifat kemurahan hati dan kedermawanan bleiau yang sulit digambarkan, bahwa beliau memberikan apa pun dan tidak takut menjadi miskin. Ibnu Abbas berkata, "Nabi n adalah orang yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau yang paling menonjol adalah pada bulan Ramadhan.
Rasulullah memiliki keberanian, patrionisme dan kekuatan. Beliau adalah orang yang paling pemberani mendatangi tempat-tempat yang sulit. Berapa banyak para pemberani dan patriot yang justru lari dari hadapan beliau. Ali berkata, "Jika kami sedang dikepung ketakutan dan bahaya, maka kami berlindung kepada rasulullah n. Tak seorangpun yang lebih dekat jaraknya dengan musuh selain beliau.
Nabi n adalah orang yang paling malu dan suka menundukkan mata. Abu Sa'id al Khudry berkata, "beliau adalah orang yang lebih pemalu daripada gadis di tempat pingitannya. Jika tidak menyukai sesuatu, maka bisa diketahui dari raut mukanya.
Beliau tidak pernah lama memandang ke wajah seseorang, menundukkan pandangan, lebih banyak memandang ke arah tanah daripada memandang ke arah langit, pandangannya jeli, tidak berbicara langsung di hadapan seseorang yang membuatnya malu. Tidak menyebut nama seseorang secara jelas jika beliau mendengar sesuatu yang kurang disenangi.
Nabi n adalah orang ynag paling adil, paling mampu menahan diri, paling jujur perkataannya dan paling besar amanatnya.
Beliau adalah orang yang paling tawadhu' (merendahkan diri) dan paling jauh dari sifat sombong. Beliau tidak menginginkan orang-orang berdiri saat menyambut kedatangannya seperti yang dilakukan terhadap para raja.
Beliau adalah orang yang paling aktif memenuhi janji, menyambung tali persaudaraan, paling menyayangi dan bersikap lemah lembut terhadap orang lain, paling bagus pergaulannya, paling lurus akhlaknya, paling jauh dari akhlak yang buruk.
Beliau lebih banyak diam, tidak berbicara yang tidak diperlukan, berpaling dari orang yang berbicara dengan apa yang tidak baik. Tawanya berupa senyuman, perkataannya terinci, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Para shahabat tertawa jika beliau tersenyum, karena mereka hormat dan mengikuti beliau.
Sifat-sifat sempurna inilah yang membuat jiwa manusia merasa dekat dengan beliau, membuat hati mereka mencintai beliau, menempatkan bleiau sebagai pemimpin yang menjadi tumpuan harapan hati. Bahkan orang-orang yang dulunya bersikap keras terhadap beliau berubah menjadi lemah lembut, hingga akhirnya manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong.


0 komentar:

Arrahmah.Com - Technology

Arrahmah.Com - International

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP